TUGAS CERITA ULANG BAHASA INDONESIA
KELAS XI IPA 3 , SMAN 1 BULULAWANG
Nama Kelompok : FITRIA DEWI
MURIA MISJANA
EMY SASMITHA ANANNTAVA
YURINDA NINDY PRATIWI
YUSRI DWI MAWWADAH
Kami siswi dari SMAN1 BULULAWANG , kami dapat tugas dari guru bahasa indonesia
yaitu Bu. Siti Komariah yakni tugasnya membuat cerita ulang . dan akhirnya kami
memutuskan untuk mendatangi salah satu tempat bersejarah dikota malang yaitu
WISMA TUMAPEL pada tanggal 9 Oktober 2014 pada sore hari . alasan kami memilih
wisma tumapel sebagai objek pengamatan adalah kita tertantang untuk membuktikan
mitos yang berkembang dimasyarakat tentang mistisnya WISMA TUMAPEL
Sebenarnya
kami pun agak takut untuk melakukan pengamatan disana karena kita sampai di
wisma tumapel sudah agak sore sekitar jam 16.00 , sedangkan wisma tumapel tutup
pukul 17.00 saat itu suasananya sudah agak sepi tidak banyak orang yang
berkunjung . takut sih sebenarnya buat masuk , justru
hal ini semakin menantang kami untuk mengamati latar belakang wisma tumapel .
Sebelum
kita menjelajahi wisma tumapel beruntunglah kami di sambut oleh penjaga wisma
tumapel, yang salah satunya bernama Nanang, Dia menyarankan kami untuk melihat
wisma tumapel bagian belakang.salah satu dari kami menolak yang bernama
Muria,muria berkata “Duhh L kita masuk lewat bagian depan saja” . Pak Nanang memberi belakang . Sebelu
m kami masuk ke lorong bagian belakang kami sempat mengabadikan salah satu
bangunan tua yang saran “Lewat bagian belakang saja rugi kalau gak lewat belakang”.
Akhirnya kami memutuskan menelusuri bagian kelihatannya mistis
Dan
akhirnya kami masuk ke lorong belakang yang suasananya sunyi dan gelap
.
kamipun merasakan aura mistis yang lebih mencekam dari bagian depan. Saat kami
berjalan menaiki tangga kami melihat beberapa ruangan yang tertutup dan tidak
boleh dibuka. “Kami pun bertanya tanya ada apa didalam ruangan tersebut ??”
tapi itu hanya pertanyaan yang sampai sekarang belum terjawab. Setelah itu kami
melanjutkan menaiki tangga dan akhirnya sampai kelantai 2. Pada saat yang sama
ditempat itu juga banyak ruangan yang tertutup,pertanyaan itupun kembali
memenuhi pikiran kita. Benar suasananya sudah tidak begitu gelap seperti pada
lorong yang dilantai bawah. Sayangnya kami tidak bisa menjelajahi seluruh
bagian belakang lantai 2, karena bukan hanya ditutup juga terhalang oleh model
yang sedang melakukan pemotretan. Kami disana juga sempat mengabadikan suasana
yang ada di lantai 2.
Setelah
itu kami kembali ke bagian depan. Kami menaiki tangga bagian depan yang pernah
dipakai oleh operator dari “Masih dunia lain TRANS 7”. Suasananyapun tak jauh
beda dengan suasana di bagian belakang yang sunyi dan mencekam. Di lantai bawah
ada beberapa ruangan yang terbuka diantaranya adalah kamar mandi yang tidak ada
pintunya yang hanya ditutupi oleh tirai,
kamar penajaga dan ruangan kosong yang entah itu dibuat apa.Kami juga sempat
mengabadikan suasana di lantai bawah yang salah satunya terdapat ORBS di bagian
sekitar tangga.
Kami
melanjutkan perjalanan ke lantai atas. Disana terdapat ruangan kosong yang luas
kami juga tidak mengerti tempat itu tapi sih kayaknya semacam ruang tamu.
Disana terdapat 2 cendela besar yang sering dibuat objek berfoto oleh
pengunjung. Yang konon katanya dilarang untuk foto menaiki cendela karena
mitosnya terdapat sosok yang cantik seperti noni noni belanda pada masanya.
Di
lantai 2 bagian luar terdapat balkon tidak berfikir panjang kami menduduki
balkon tersebut tanpa mengetahui mitosnya. Katanya sih dibalkon tersebut
terdapat sosok perempuan berambut panjang. Salah satu dari kami pun sempat
diganggu oleh sosok makhluk tersebut, dia merasakan ada sesuatu yang
menganggunya entah sosok perempuan yang tadi atau entah makhluk lain apa.
Diapun sampai terkejut hingga handphonnya jatuh dibawah balkon. Kemudian kami
merasa terkejut akan kejadian itu, dan kamipun serentak turun dari balkon
tersebut. Tak lama kemudian kami menuju lantai bawah kembali
Di
lantai bawah kami bertemu lagi dengan P.nanang , kami pun sempat berbincang
bincang dengan pak nanang , kami menanyakan pertanyaan pertanyaan yang
terlintas difikiran kita tentang ruangan yang tertutup , tapi sayangnya saat
kami menanyakan hal tersebut pak nanang terlihat agak gugup dan ragu ragu untuk
menjawab pertanyaan kami , sepertinya sih ada hal yang disembunyikan oleh pak
nanang L , setelah kami membujuk pak nanang menceritakan mitos tapi hasilnya
pun sama pak nanang masih menutup nutupinya . dan pak nanang hanya menjelaskan
tentang sejarah berdirinya wisma tumapel .
Menurut
penjelasan pak nanang dahulu wisma tumapel adalah tempat yang digunakan sebagai
pembantaian belanda di atas bagian belakang , pernah dibuat pemerintahan
belanda pada jaman belanda dan hotel splindid pernah juga dibuat sebagai
universitas airlangga surabaya tahun 1950 , dan dibeli oleh UM kemudian dijadikan rumah dinas dan
sekarang dikosongkan akan dibangun UNIVERSITAS NEGRI MALANG.
berikut sejarah lengkap WISMA TUMAPEL
Wisma
Tumapel
Wisma
Tumapel, mungkin sudah tidak asing di telinga kita sebagai warga Kota Malang.
Wisma Tumapel merupakan bangunan bercorak Belanda yang masih tersisa di Kota
Malang di Kawasan Jalan Tumapel No.1 Malang. Bangunan tua tersebut saat ini
tengah dikelola oleh pihak Universitas Negeri Malang, sebelumnya bangunan ini
juga biasa disebut wisma IKIP Malang.
Bangunan
tua tersebut merupakan bekas sebuah hotel yang didirikan pada era kolonialisme
Belanda, yang dibangun pada tahun 1928. Pada saat itu, Wisma Tumapel dikenal
sebagai Hotel Splendid milik Belanda. Walaupun bukan merupakan hotel tertua di
Kota Malang, tetapi bangunan ini merupakan salah satu hotel yang memiliki
struktur New Indisce. Adapun konsep New Indisce merupakan hotel yang menjual
pemandangan alan, yang mana lokasi dari Wisma Tumapel persis menghadap ke
Sungai Brantas. Bangunan yang berluaskan 5 ribu m2, pada saat pendudukan Jepang
digunakan sebagai kantor Reserse Kepolisian Jepang.
Bangunan tua ini pernah digunakan sebagai ruang kelas, pada tahun 1950 oleh Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Airlangga Surabaya. Namun, pada tahun 1968 bangunan ini dimanfaatkan menjadi Wisma milik IKIP Malang atau sekarang yang telah berganti nama menjadi Universitas Negeri Malang (UM).
Pada tahun 2009 lalu, terjadi konflik yang menyangkut bangunan tersebut. Ada belasan warga Malang yang diusir dari wisma karena mereka tidak membayar uang sewa bulanan. Oleh karena itu, pihak UM saat ini menyegel dan memberi pengawasan ketat atas wisma tersebut, dengan pendirian pagar seng dan beberapa penjaga yang bertugas.
Adapun masalah yang timbul adalah, adanya perencanaan untuk Wisma Tumapel yang hendak dialih fungsikan, entah akan digusur atau direhabilitasi. Tentunnya akan sangat disayangkan apabila bangunan tua tersebut digusur, mengingat bahwa ciri khas dari bangunan tersebut yang khas, dan merupakan salah satu dari 168 bangunan kuno yang masuk cagar budaya dan dilindungi keberadaannya. Namun, faktanya tidak ada peraturan daerah (perda) yang mengatur tentang cagar budaya atas bangunan ini. Pemkot Malang memang memiliki SK/Surat Keputusan tentang cagar budaya, akan tetapi SK tersebut cukup lemah karena hanya mengatur kawasan, bukan pada perlindungan bangunan cagar budaya. Masalah lainnya adalah tidak terlindinginya bangunan ini, dan kurangnya pemeliharaan yang berpotensi untuk berujung pada pemusnahan bangunan Wisma Tumapel.
Hal yang sebaiknya dilakukan Pemkot Malang saat ini adalah, membentuk tim cagar budaya terutama atas Wisma Tumapel. Hal tersebut perlu dilakukan sehingga Wisma Tumapel tidak dialihfungsikan. Bila perlu, pemberian penghargaan kepada pemilik bangunan tersebut yang mau menjaga kelestariannya, dengan keringanan pajak atau sanksi bila melanggar.
Namun, pihak dari UM tetap memiliki komitmen untuk melindungi bangunan ini. Renovasi gedung rencanannya akan dilakukan tetapi tidak sampai merubah wujud asli dari Wisma Tumapel yang merupakan peninggalan Belanda.
Selain terkenal dengan nilai arsitektur dan historisnya, Wisma Tumapel kerap digunakan oleh kepentingan pihak-pihak luar. Karena bangunan tersebut memiliki ciri khas tersendiri, tak jarang orang-orang berfoto ria atau bahkan sampai keperluan foto pra-wedding. Bangunan tua ini kerap menyimpan sejumlah misteri yang belum terkuak, karena kerap kali bangunan ini digunakan sebagai lokasi syuting acara televisi yang bersifat mistis. Hal - hal tersebut tentu saja merupakan daya tarik tersendiri dari Wisma Tumapel yang tidak dimiliki oleh bangunan lainnya. Oleh karena itu, marilah kita lestarikan peninggalan tersebut agar tetap berdiri dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat terus dipelajari hingga generasi yang mendatang.
Bangunan tua ini pernah digunakan sebagai ruang kelas, pada tahun 1950 oleh Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Airlangga Surabaya. Namun, pada tahun 1968 bangunan ini dimanfaatkan menjadi Wisma milik IKIP Malang atau sekarang yang telah berganti nama menjadi Universitas Negeri Malang (UM).
Pada tahun 2009 lalu, terjadi konflik yang menyangkut bangunan tersebut. Ada belasan warga Malang yang diusir dari wisma karena mereka tidak membayar uang sewa bulanan. Oleh karena itu, pihak UM saat ini menyegel dan memberi pengawasan ketat atas wisma tersebut, dengan pendirian pagar seng dan beberapa penjaga yang bertugas.
Adapun masalah yang timbul adalah, adanya perencanaan untuk Wisma Tumapel yang hendak dialih fungsikan, entah akan digusur atau direhabilitasi. Tentunnya akan sangat disayangkan apabila bangunan tua tersebut digusur, mengingat bahwa ciri khas dari bangunan tersebut yang khas, dan merupakan salah satu dari 168 bangunan kuno yang masuk cagar budaya dan dilindungi keberadaannya. Namun, faktanya tidak ada peraturan daerah (perda) yang mengatur tentang cagar budaya atas bangunan ini. Pemkot Malang memang memiliki SK/Surat Keputusan tentang cagar budaya, akan tetapi SK tersebut cukup lemah karena hanya mengatur kawasan, bukan pada perlindungan bangunan cagar budaya. Masalah lainnya adalah tidak terlindinginya bangunan ini, dan kurangnya pemeliharaan yang berpotensi untuk berujung pada pemusnahan bangunan Wisma Tumapel.
Hal yang sebaiknya dilakukan Pemkot Malang saat ini adalah, membentuk tim cagar budaya terutama atas Wisma Tumapel. Hal tersebut perlu dilakukan sehingga Wisma Tumapel tidak dialihfungsikan. Bila perlu, pemberian penghargaan kepada pemilik bangunan tersebut yang mau menjaga kelestariannya, dengan keringanan pajak atau sanksi bila melanggar.
Namun, pihak dari UM tetap memiliki komitmen untuk melindungi bangunan ini. Renovasi gedung rencanannya akan dilakukan tetapi tidak sampai merubah wujud asli dari Wisma Tumapel yang merupakan peninggalan Belanda.
Selain terkenal dengan nilai arsitektur dan historisnya, Wisma Tumapel kerap digunakan oleh kepentingan pihak-pihak luar. Karena bangunan tersebut memiliki ciri khas tersendiri, tak jarang orang-orang berfoto ria atau bahkan sampai keperluan foto pra-wedding. Bangunan tua ini kerap menyimpan sejumlah misteri yang belum terkuak, karena kerap kali bangunan ini digunakan sebagai lokasi syuting acara televisi yang bersifat mistis. Hal - hal tersebut tentu saja merupakan daya tarik tersendiri dari Wisma Tumapel yang tidak dimiliki oleh bangunan lainnya. Oleh karena itu, marilah kita lestarikan peninggalan tersebut agar tetap berdiri dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat terus dipelajari hingga generasi yang mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar